Jumaat, 18 Januari 2008

Monolog hati yang lara...... Semalam, Hari Ini Dan Esok...


Semalam........ di sudut ruang diriku ini, telah tercipta suatu cerita pada seluas fatamorgana ... aku tertanya akan diri sendiri tentang sebuah ilusi yang tercorak di maya ini..
Dihujani dengan kalimah-kalimah sayu menghiris. di tujahi bait-bait pilu menghimpit. Kini aku seorang perindu yang kian lemas dibelai oleh cerita luka semalam..... menyimpulkan bait-bait nan kecundang, berkumandang garang lantas menjerat diri dan mengheret kuntuman-kuntuman kenangan berlabuh disudut hati nan lara. Apakan daya, telah ditakdirkan kasih hanya untuk semusim berlalu.... ibarat sebuah kapal teroleng-oleng tanpa nakhoda di tengah lautan yang meluas, kemudian datang menghampiri sebuah pelabuhan dan pantai itu sebagai suatu persinggahan cuma.
Diri ibarat kapal yang belayar menuju ke destinasi, mengusung selaut rindu yang bergelora menghempas dan mencengkam di jiwa yang kekosongan terlantar di sudut hati yang terbiar sepi. Dari bayu yang sepoi menyapa... kutitipkan angin semangat yg kian menghilang. Ombak-ombak keyakinan harus ku gapai, kebahagiaan harus ku cari biar tersembunyi di celah lautan pasir, namun jiwa ini kalah dan tewas dengan permainan hati yang sentiasa dihujani air mata rindu dan desiran gemuruh esakan ombak.
Malam ini.... rindu ku mengajak kau hadir dalam setiap mimpiku tapi mata enggan terlena. Tidak dapat ku menahan sebak walau sebenarnya tak ingin menitiskan air mata buat mu lagi. Ingin benar ku mendengar bicara mu seperti dahulu, disulami rintihan perasaan...tapi apakan daya...!
Teratai yang kian layu itu menagih limpahan air untuk membasahi kelopak merkah agar dapat berkembang indah. Malam ini.... aku termenung mengharap bulan sudi mampir di jendela namun kegelapan malam tiada bercahaya...... Akhirnya malam ini seperti malam-malam yang lalu..... aku berendam dengan si air mata...... Entah esok dan seterusnya..... akan sirnakah reash rindu ini kerana aku yang tidak mampu....

Tiada ulasan: