Ahad, 18 November 2007

gerimis dihati

Tika camar terbang pulang
tersembunyi satu wajah pilu di balik senja
gemersikan bayu berhembus
terluka bicara dari suara hati
terluka juga suara kasih bernanah sendu
di pantai rindu terdampar hiba
segaris luka itu
bagi seorang gadis tetap mengukir gerimis
yang jatuh dan berguguran di ribaan masa
bicara terluka mengalir di hati sepi

ombak jiwa rajuk memendam rasa
tidak terbalut lagi...
ingin ku jeritkan seksa ini ke dada langit
ingin ku pintal kerinduan di kamar malam yang sepi
aduhai.....jika alam bisa mengerti rintihan jiwa
akan ku jeritkan keikhlasan ke desa dadamu
terlalu kebalkah dinding hatimu
bisa menahan manik-manik rindu muyang bertandang di kelopak mata
tika saat-saat ini

sering memaksa aku
menjadi seorang pemenung secara mendadak
ruang dada ini
dicumbui salam kepiluan
lenyapkah selaput rindu dalam dirimu
apakah hanya aku yang merasakan
tanpa membiarkan kasih yang tersisa
mengalir bersama air mata rindu
lalu gugur mencecah pantai hati...
Salam penuh kerinduan...

Tiada ulasan: